[DISERTASI-BIS] The Role Of Traditional Knowledge In Fisheries Management: A Study Case of Panglima Laot (Sea Commander) in the Aceh Province of Indonesia

ABSTRAK
Kondisi keseluruhan dari ekosistem laut hari ini tidak lebih baik dari dekade yang lalu ketika isu-isu lama seperti penipisan stok, konflik pengguna yang memburuk oleh ancaman baru seperti penebangan hutan bakau dan hilangnya habitat alami. Salah satu tuduhan kondisi tersebut ditujukan pada kegagalan manajemen sumber daya formal yang sangat bergantung pada data berbasis ilmiah dan manajemen sentralistik sementara sampai batas tertentu mengabaikan peran para pemangku kepentingan termasuk masyarakat lokal dengan pengetahuan tradisional mereka. Namun, secara umum diterima bahwa perbaikan manajemen dapat diwujudkan melalui keterlibatan yang ditingkatkan dari semua pemangku kepentingan dan melalui pemanfaatan pengetahuan mereka dalam pengelolaan sumber daya. Disertasi ini mengkaji peran sistem perikanan tradisional dengan studi kasus Panglima Laot (Panglima Laut) Sistem di Provinsi Aceh Indonesia yang telah berlangsung selama lebih dari 400 tahun. Disertasi ini membahas upaya untuk mengenali dan mengadopsi pengetahuan tentang sistem manajemen perikanan formal di Indonesia. Manajemen bersama sebagai pendekatan alternatif terhadap partisipasi yang lebih besar dari masyarakat lokal dalam manajemen sumberdaya juga akan dikaji. Disertasi ini dapat digunakan sebagai sebuah kerangka kerja analisis kebijakan melalui aktivitas legislatif dan kelembagaan sebagai fokus analisis. Faktor-faktor lain juga akan diteliti yang meliputi komunitas yang kuat dan program-program kemitraan.  

ABSTRACT
The overall condition of the marine ecosystems of today is no better than decades ago while longstanding issues like stock depletion, conflict of users are worsen by recent threats such as mangroves deforestation and natural habitats disappearance. One of the accusations of the aforementioned condition aimed at the failure of formal resource management which heavily relies on scientific-based data and a centralistic management while to some extent disregard the role of stakeholders including local people with their traditional knowledge. However, it is generally accepted that improved management can be realized through enhanced involvement of all stakeholders and through utilization of their knowledge in the resource management. This dissertation examines the role of traditional fisheries system with the study case of Panglima Laot (Sea Commander) System in Aceh Province of Indonesia which had been in place for over 400 years. It discusses the effort to recognize and the adoption of that knowledge in formal fisheries management system in Indonesia. Comanagement as an alternative approach towards greater participation of local people in resource management will be also briefly revisited. This dissertation thus uses a policy analysis framework, with legislative and institutional activity as the focus of analysis. Other factors are also briefly investigated including empowered communities and partnership initiatives.

KEYWORDS: Decentralization, Fisheries Co-management, Panglima Laot, Partnership, and Traditional knowledge.